Saturday, October 11, 2008

setelah gue pikir"..

setelah gue pikir".. lucu juga ya kalo ternyata gue masih sama dia. pas reunian gitu pada kaget gitu kali ya.. terus bilang gini.. 'serius lo sama dia sekarang?' ; 'eh lo sekarang sama dia?' ; 'loh gila lo, dari dulu bukannya lo udah suka sama dia?' and many mooooore. haha.

gue lucu aja ngeliat orang" pada pangling gue sama dia pas reunian. haha. eh trus terus datengnya berdua gitu. huahahahaha. gila ekspektasi gue tinggi banget yaa.

unfortunately.. kita nggak kaya gitu lagi. haha

sedih bangeet. huhu

halooooooow.. gilee, capek abis! gue baru pulang dari reuni sd gue nih. hahah
asik juga ya.. gue ketemu anak-anak yg dulu tuh masih cupu plus piyik-piyik.. sekarang duah gede, udah mau pada kuliah dan UDAH PADA GAOLL. hahaha

dann ternyata di reuni itu gue ketemu lagi sama mantan gue gitu (hihi prikitiww). ceritanya, gue duah lama banget ngga ketemu dia. gila, tiga taunan ada kali.. dari gue jadian terus putus terus jadian lagi terus putus lagi, belom ketemu lagi.. huhu. palingan chat doang di msn ato ga sms.
kirain gue dia nggak dateng, soalnya katanya kecapean. eh ternyata dateng. mampus gue.
yaudah deh. akhirnya dia gue sapa aja. say hi, apakabar, kesini sama siapa, bla bla bla. aduh pokonya aga bego gitu deh. huhu.

eh gue belom bilang ya.. kalo ternyata, ada satu orang annoying gitu DATENG JUGA! oh noo. gue udah males aja tuh. huhu.pas semua udah pada duduk, gue liat si anoyying person ini duduk sama mantan gue. T__T sebel abis! padahal kan gue mau ngobrol sama diaaa. tapi malah ada si person ini. zzz . masalahnya adalah, gue paling males ngmg sama si anoyying ini. grr.

setelah sekian lama, gue baru nyapa si mantan gue ini, huhu sedih banget. gue cuma bilang dari jauh, 'ko diem aja?' dia bilang dia capek. yasudah gue lanjut aja ngobrol sama yg lain.
akhirnya, sampe gue pulang dan dia juga pulang.. gue nggak ngobrol sama diaaaaa... aaah sedih banget!! padahal gue jarang ketemuu.. huhuhuhu.
sampe mobil gue sedih gitu. udah mau nangisss, iks. dan you know.. waktu gue cerita sama si yogi, kata dia 'kalo tau gitu tadi dia gue ajak misah!' OH NOO! kenapa yogi baru bilang sekarang sihh?! aduuh sedih. huhuhuhu

Friday, October 10, 2008

pacar"an nggak jelas nih

huaaaahmm. capek abis gue. barusan pulang dari ulangtaun temen gue. hehe
langsung aja ahh, gapake prologue. hehe
tadi tu yg dateng temen" gue banyak gitu. huhu dan mereka ada yg bawa pacarnya. T__T
kali ini gue sedang tidak berpacaar, jadi aga mupeng juga yah. hahaha.

tadi gue mendapat sebuah pikiran.. karena gue lagi ga berpacar, gaasik juga ya.. abisan gaada yg nemenin kalo pergi". huhu.
tapiiiiiiiiiiiiiiii.. setelah gue pikir" lagi, enaknya kalo gaada pacar, gausa pake ijin" segala kalo mau jalan sama pria lain. hahahaha. udah gitu ga ribet berantem kalo lagi sensi ato pas pms. haha. terus juga ga pusing mikirin mau ngasih kado apa pas sebulanan ato ngga pas dia ulangtaun. (hahaha gue kenapa yaa?) abis itu, gue juga bisa spend more time with family and friends. seru juga kok spend much time with them. huahahahaha.
eh gaasiknya lagi, gue aga males dengerin love songs gitu. ;D

iya nggak sih? ko menurut gue gitu ya. kadang gue ngerasa jadi lebih enjoying myself aja (halah). walopun akhirnya bosen juga sendirian mulu. hahahaha.
oiyaa, asiknya hemat pulsa telfon! haha. tagihan telfon gue jadi turun tuh kalo gue lagi gaada pacar. huahahahahahha.

anyway, wish gue.. pas gue ulang taun besok, gue ulangtaun ama pacar gue.
amin. hahahaha

Thursday, October 09, 2008

the secret

Jam tanganku menunjukkan pukul sebelas siang. Mataku menyusuri terminal kedatangan Bandara Sukarno Hatta. Hari ini aku ditugaskan ibu untuk menjemput adiknya, Tante Kirana yang datang dari Pekanbaru. Aku baru sampai lima belas menit yang lalu, dan Tante Kirana seharusnya sudah mendarat dari setengah jam yang lalu. Mungkin masih mengurusi bagasi, pikirku.

“Amara!”, aku mendengar namaku dipanggil seseorang, reflek aku mencari sumber suara itu. Tak jauh dari pintu kedatangan, aku melihat Tante Kirana sedang melambaikan tangannya padaku, aku menghampirinya. Setelah aku menyalami tanteku, aku melihat Rae, sepupuku itu masih sedikit kerepotan membawa koper-kopernya. Aku bersalaman dengan Rae. Ia tersenyum dan aku membalasnya ringan.

Perjalanan ke rumahku memakan waktu 45 menit. Selama perjalanan itu, aku dan Tante Kirana asik berbincang-bincang, kadang-kafang Rae juga terlibat dalam pembicaraan kami. Akhirnya, kami sampai juga di rumah. Ibuku sudah menunggu di depan rumah, begitu turun dari mobil ia langsung memeluk Tante Kirana.

*

Urusan bisnis ibu dan Tante Kirana ternyata memakan waktu dua minggu, setiap hari ibu dan Tante Kirana pergi untuk mengurusi bisnis mereka yang katanya sedang membuat kerjasama dengan pihak lain. Aku terkena imbasnya. Ibu menyuruhku menemani Rae berkeliling Jakarta, mumpung sedang liburan, begitu katanya. Aku menyanggupi permintaan ibu, walaupun aku sedikit malas, setidaknya aku tidak mati bosan dalam rumah sambil terjerat mainan-mainan di laptopku.

Siang ini aku mengajak Rae makan di Citos. Tidak terlalu penuh. Tak lama pelayan datang menanyakan pesananku dan Rae, kemudian meninggalkan aku, berdua denga Rae.

“pacar kamu sekarang siapa, Mar?”, katanya menyudahi kecanggungan di antara kami.

“ada kok, temen sekolahku.”, jawabku sambil tersenyum malu karena pertanyaan dari Rae.

“oh, kamu udah nggak sama siapa tuh namanya? Mmm...”

“nggak, aku udah nggak sama Reno lagi.”

“oiya! Reno.”

“kalo kamu sekarang sama siapa, Rae?”

“namanya Anggina, Mar.”, kali ini Rae menjawabnya sambil tersenyum. Senyuman yang sama ketika aku menjemputnya di bandara tempo hari. Senyum yang kembali membuatku merasakan sesuatu.

*

Aku bingung bagaimana harus menjelaskannya. Bertahun-tahun sebelumnya aku belum pernah secanggung ini apabila dekat Rae. Biasanya aku selalu bercerita banyak hal kepadanya, namun kenapa kali ini aku jadi lebih pendiam. Dan senyumnya, senyuman itu selalu ada dalam kepalaku. Terbayang, tak mau hilang. Apa jangan-jangan... ah, aku harus menyingkirkan perasaan itu. Rae sepupuku. Aku tak mungkin jatuh cinta padanya. Dilarang.

*

Hari-hari berikutnya sikapku pada Rae tidak secanggung seperti awal aku kembali bertemu dia. Sekarang aku 80% bersikap normal pada Rae. Rae dan aku mulai saling berbagi cerita tentang kehidupan kami masing-masing. Mulai dari cerita tentang aku dan pacarku, Alta, sekolahku, hingga kehidupan dia di Pekanbaru, dan cerita cintanya dengan Anggina. Aku tahu ia sangat menyayangi Anggina, menurutnya, rasa sayangku pada Alta masih kalah dengan perasaannya kepada Anggina. Aku hanya tertawa ketika ia bilang hal itu.

Aku dan Rae sangat menikmati liburan kami, tidak seperti ibu-ibu kami yang sibuk dengan urusan bisnisnya, walaupun Tante Kirana masih menyempatkan diri untuk seharian berbelanja di Mangga Dua. Ketika aku bersama Rae, aku merasakan ada rasa aneh yang menyelinap begitu saja. Aku masih mengabaikan rasa itu, tentu saja.

Alta dan aku baik-baik saja. Well, tidak selalu baik-baik saja sih. Aku pernah mengajak Alta untuk ikut menemani Rae berkeliling Jakarta, itu untuk mengurangi rasa cemburunya yang kian hari kian meninggi karena aku harus selalu menemani Rae. Kadang-kadang aku tak habis pikir, mengapa Alta bisa cemburu pada Rae? Mungkin ia hanya cemburu karena liburanku lebih dicurahkan kepada Rae. Huh, Alta memang suka begitu.

Kini sudah seminggu lebih Rae berada di Jakarta. Hari ini ia memutuskan untuk stay di rumah.

“aku capek ah, Mar jalan-jalan terus. Jakarta macet terus sih, panas lagi. Hari ini aku di rumah aja ya.”, begitu jawabnya ketika aku tanya apa dia mau keluar lagi. Aku setuju dengannya, aku memang lelah berkeliling jakarta minggu ini. Apalagi dengan kemacetan Jakarta yang makin parah. Akhirnya, aku memutuskan untuk bermain saja dengan Sergio, laptop ku. Mungkin aku akan menulis cerita, pikirku.

Aku mengambil eskrim yang ada di kulkas dan mulai asyik menulis cerita di laptopku. Aku tenggelam dengan tokoh ceritaku hingga aku tak sadar kalau Rae sudah berada dalam kamarku.

“Ehem”, suara itu mengagetkanku.

“Rae!”

“aku bosan, Mar. Di luar panas lagi. Aku numpang ngadem di kamar kamu ya?”, katanya sambil seenaknya tiduran di kasurku. Tepat di sebelahku. Aku kembali merasa canggung dan aneh, tapi aku berusaha untuk bersikap biasa kepadanya.

“katanya tadi kamu capek dan nggak mau pergi.”, kataku sambil tetap fokus pada tulisanku. Namun percuma.

“ada eskrim kamu kok nggak nawarin aku, Mar? Bagi ya?”, dengan cepat ia menyambar eskrim conello di tanganku. Aku masih saja berusaha tetap fokus dengan tulisanku. Masih sia-sia.

“Amara..?”

“hmm?”, jawabku sambil menoleh ke arahnya.

Dalam hitungan detik aku mersakan ciuman lembut Rae mendarat di bibirku. Oh tuhaaaan! Respon tubuhku mulai tak karuan, degup jantungku terdengar hebat dan rasanya aku hampir pingsan. Lama Rae menciumku, hingga aku merasa aku benar-benar hampir pingsan. Aku melepaskannya, dan duduk terdiam dengan merasakan sensasi aneh pada perutku dan jantungku.

“so sorry, Amara. i.. i.. i just love you.”, kata-katanya mengalir begitu saja dan menusuk hatiku.

Bagaimana bisa ia mengatakan itu?? Well, maybe deep down inside i love him too. Tapi kami ini saudara sepupu. Bagaimana bisa perasaan itu muncul? Aku sudah menahannya, tapi kali ini kubiarkan itu keluar begitu saja.

“mmmh.. me too.”, kataku masih mempertanyakan ucapanku barusan. Apa benar? Apa benar aku juga cinta kepada Rae?

“we can’t stand like this.”, kataku lagi.

“im so sorry, Amara”, kata Rae sambil berlalu pergi.

Setelah aku mendengar Rae menutup pintu kamarku, aku terbaring di tempat tidurku, masih dengan rasa tak percaya. Apa rasa itu adalah cinta? That was my first kiss! And i kissed Rae! Pikiranku kini dipenuhi dengan Alta dan Anggina. Maafkan aku Alta.

*

Kini sudah beberapa tahun berlalu semenjak kejadian itu. Hubunganku dengan Rae masih seperti sepupu. Namun, aku lebih tertutup dengannya. Rae mungkin menyadari bahwa itu adalah sebuah tindakan preventif dariku, but we’re still fine. Alta dan aku sudah putus, namun Rae masih pacaran dengan Anngina. He’s right, rasa sayangnya kepada Anggina lebih besar daripada rasa sayangku kepada Alta. Kami sama-sama menjaga hal itu dari Anggina maupun Alta. Aku tidak pernah memberitahukan rahasia ini kepada siapapun, until i wrote it down, here. aku pernah berfikir apa rasanya ciuman Rae waktu itu, and it felt like.. chocolate! Rasa conello. ; p

Tuesday, October 07, 2008

sinetron oh sinetron

tadi malem gue nonton sinetron. jarang" gue nonton sinetron. haha, males gue sama ceritanya. dipanjang-panjangin mulu. ciri khas sinetron indonesia raya tercinta.
gue lagi suka sama sinetron karissa. abisan, ada si rizal gani (bener ga sih? pokoknya yg jadi mario!) aduhh ganteng bu! hihihi. jarang" juga gue memuji artis indonesia ganteng (apalagi artis sinetron). :D

pada awalnya, gue nonton dengan bahagia, walopun konfliknya udah mulai mendekati konflik standar sinetron indonesia raya. udah banyak nangis" gitu, diusir-usir pula. huh. tapi demi si mario, gue tongkrongin tu sinetron.

ternyata, episode hari ini, si mario mau lamaran kerumah karissa, eh di episode yg akan datangnya mereka ngga jadi mau lamaran gara" ayahnya karissa yg bunuh orangtuanya mario! (tuh kan indonesia raya banget??) dan mulai malas lah gue menonton sinetron ini, abisan cerintanya ko kaya gitu. ngga konkrit dan aneh. :(

sinetron satu lagi yg gue tonton adalah cerita sma. pertamanya gue ga gitu ngikutin, eh gara" ada si baim, anak kecil nan lucuu. gue tontonin tu sinetron.nontonnya juga ga rajin, kalo lagi jodoh aja sama sinetronnya. setelah beberapa lama gue nggak menjamah tivi dan gue ga nonton sinetron cerita SMA, pas gue tauk ternyata sinetron itu ratingnya tinggi gara" si baim itu. dan sekarang bagian baimnya dibanyakin! dan sudah sangat melenceng dari cerita awalnya kalo menurut gue. dan nonsense gitu. jadi sebel deh gue.

kalo gue pikir" lagi, sinetron indonesia mah begitu semua. nangisan, usir"an, siksa"an. dan SANGAT NON SENSE. nggak banget deh pokoknya. pertama"nya doang bagus. di iklanin sering" sampe gue aja apal iklannya sinetron yasmin. buset. yah, iklannya sih cukup memesona, tapi ceritanya belakangan tergantung rating. males abis dah.

menurut gue, sinetron yang real tuh kaya gossip girl. walopun bukan sinetron indo, kalo di amrik itu sejenis sinetron kan?? ceritanya konkrit. ada yg gue banget malah! (tuh kan! konkrit haha) nggak dibuat" jalan ceritanya. masuk akal lah. walopun kadang sentuhan sinetron nya masih ada. yaitu jalan cerita yg telah digariskan oleh si pembuat skenario, (itulah enaknya jadi story maker! hahaa. lo bisa nentuin kejadian apa aja yg bakal terjadi), maksutnya yg agak sedikit dibuat-buat gitu. tapi teteplah berkesan natural. salut buat writers amrik. haha

kapan ya sinetron indo bakalan punya jalan cerita yg natural gitu? nggak cuma diada"in ato ga isinya penyiksaan dan nangis" semua?? dan nggak negjiplak sinetron luar?? hahaha. kapan-kapan.

i love you mas oka! ;)

hore! nge blog lagi..
barusan aja gue abis nonton film 'gue kapok jatuh cinta'. tadi sore ceritanya gue baru dari galaksi buat nyewa (tepatnya ngerampok) film di ezy. haha. gue kalap gitu minjem vidio. gatau kenapa gue lagi pgn ntn film indo. yg drama" gitu. gatau nih lagi aneh. akhirnya gue minjem juga gue kapok jatuh cinta. soalnya gue lagi pgn liat mas oka my darliing.. hehe. lagi addict sama oka antara nih gue.


secara keseluruhan, filmya nggak bagus bagus amat. cuma ada beberapa part yg aga ngena sama gue. hehe. ada satu part dimana temennya si oka (disini oka jadi david) bilang gini ke david, 'begitu kita mencintai seseorang, kita harus siap buat kehilangan orang itu' yaaah intinya itu deh. dan lo taukk, itu adalah filosofi percintaan gue yg dulu. itu filosofi ada pas gue blm jadian sm mantan gue yg terakhir. huhu. gue pikir itu cukup gue banget, karena emang beneran kejadian sama gue. huhu
menurut lo iya nggak sih? kalo menurut gue itu adalah konsekwensi dari apa yg lo dapetin. you got the one you love, the concequences is, get ready to loose the one you loved. statement itu gue pegang sampe akhirnya gue sendiri lupa sama statement itu. dan gue ngerasa bego aja kalo gue pernah not ready enough to loose someone that i loved. i lost my statement at the moment.

terusan, waktu gue nonton itu film (ini masih di part yg sama), sahabatnya si david ini keep telling him to MOVE ON! aduh gue banget tuh. temen gue si bebek nan cerewet and others ga bosen bosen bilangin gue buat MOVE ON! hhh. apa nasihat setiap sahabat selalu move on ya? bukannya gue nyalahin para sahabat (bukaaaan!) tapi gatau kenapa emang beneran kejadian di guenya. the besties said that I SHOULD MOVE ON! udah kok, gue udah move on.

lagi" gue menemukan hal-hal yang ngena sama gue di film ini. misalnya aja, waktu david lagi nanya ke temennya kalo misalnya dia mati, siapa aja yg bakal dateng ke pemakamannya. apa banyak orang yg dateng? well, gue juga pernah berfikir tentang hal yang sama. twice kalo gasalah. waktu itu gue pernah nanya hal itu sama mantan gue (nanyanya waktu kita masih jadian). dan kemaren" juga gue pernah mikir dan bertanya hal yg sama to the same person. dia cuma jawap gue aneh. kalo yg pertama, gue lupa jawapannya apa. waktu itu gue kepikiran, will that person come to my funeral? (the same thoughts with david in the movie). gue jadi bertanya tanya. kenapa si penulis skenarionya bisa mikir yg sama kaya gue ya? apa itu pikiran umum ya??

adalagi yg ngena juga sama gue. ceritanya itu, david diputusin sama ceweknya, dan dia jadi kaya kehilangan semangat gitu sampe mau bunuh diri malah. gue rasa itu cukup umum di masyarakat. gue juga gitu (tapi nggak sampe bunuh diri sih), abis putus, gue down beberapa bulan lamanya. well hidup gue sedikit ga keurus dan gue mengurus! (hiks..) makanya my besties ga berenti" nyuruh gue MOVE ON. hhh

dan yg paling dalem adalah soundtrack filmnya. huhu. i had a memories with that song. aduuh ingetnya aja udah mau nangis. dan pas film itu, lagunya sukses hampir bikin gue nangis. huhu. padahal dgr intronya sih gapapa. pas udah sampe part 'itu' beuhh. dalem bener! sedih deh gue. anyway, gue pgn masukin lagu itu ke wedding song gue entar. haha.

mostly, filmnya sih standar. ga seru" amat. kaya sdikit aga dibuat" gitu. tapi karena ada si oka aja gue betah nontonin. abis, GANTENG BANGEEET haha. ternyata artis memang menjual ya ;)